Content

Memotret Sun Flare? Kenapa Tidak?

Senin, 15 Juli 2013
sun flare
Beberapa orang menganggap sun flare sebagai gangguan dalam foto dan harus dihindari. Tapi saya tidak. Saya suka sun flare, dan selalu berusaha mengejarnya dimanapun ia ada. Sinar matahari favorit saya adalah sedikit sebelum tengah hari dan tentu di sore hari mendekati golden hour (ketika hari cerah, pastinya.) Sinar di waktu-waktu ini bisa menghasilkan flare yang sempurna dan warnanya hangat.
Kalau kamu juga tidak takut untuk menangkap sun flare dan ingin mencoba memasukkannya ke dalam foto-fotomu, saya punya beberapa tips yang mungkin bisa membantu:
  1. Kalau lensamu dilengkapi lens hood, lepas dulu. Lens hood dibuat untuk melindungi lensa dari – salah satunya – sinar matahari yang terlalu kuat dan bisa menimbulkan sun flare pada foto. Jadi jelas asesori ini harus dicopot kalau kamu ingin menangkap sinar.
  2. Gunakan bukaan aperture kecil sekita f/12, ini akan membantu menghasilkan lingkaran-lingkaran cahaya warna-warni dari matahari. Kalau kamu memanfaatkan flare sebagai elemen tambahan pada portrait, misalnya, maka perhatikan apa yang kamu cari. Kalau kamu ingin ada spektrum yang tertangkap, maka gunakan bukaan aperture kecil. Tapi kalau kamu ingin portrait yang lebih lembut dengan depth of field yang dangkal, maka flare yang kamu dapat akan samar dan tersebar. Tidak akan ada spektrum di dalamnya. Kembali lagi, ini cuma soal selera fotografer (dan klien – kalau kamu memotret untuk orang lain.)
  3. Sun flare datang dari sinar matahari yang sangat terang dan menyilaukan, kondisinya sama seperti memotret di ruangan gelap bagi kameramu dimana fokus akan sulit didapat kalau kamu menggunakan autofokus. Jadi pindahkan ke manual saja. Kalau kamu menggunakan flare untuk backlighting, tidak akan sulit karena kamu hanya perlu mengatur fokus pada objek. Tapi kalau kamu memang memotret flare-nya, yang notabene adalah di langit, maka gunakan fokus infinity. Sama seperti saat kamu memotret bulan atau jejak bintang.
  4. Gunakan ISO paling rendah. Umumnya 100. Ini jelas, karena yang kita bidik sudah sangat terang. Menggunakan ISO tinggi hanya akan merusak foto dan semua akan hilang dalam cahaya. ISO rendah dalam foto yang melibatkan sun flare juga akan membantu menaikkan shadow dan kontras. Bagus untuk digunakan pada cityscape. Tapi kamu mungkin akan lebih suka highlight pada portrait yang disinari matahari kekuningan.
  5. Jangan bidik langsung mataharinya. Ini juga untuk keselamatan sensor kameramu, selain bahwa membidik matahari langsung cenderung menghasilkan burs t(bentuk bintang yang tajam) dan bukannya lingkaran-lingkaran spektrum yang artistik. Biarkan matahari hanya “mengintip” di pinggiran frame, dan lebih bagus lagi kalau kamu memotretnya di sore hari.

Spiderweb and Sun Flare
kalau kamu menggunakan bukaan aperture besar, maka flare akan jadi lebih lembut seperti dalam foto ini. tapi tetap cantik kan?
Demikian lima tips mudah dan sederhana untuk memotret sun flare dengan sukses dan bagus. Menjelang musim kemarau ini, seharusnya tidak sulit untuk mengejar matahari.
Selamat mencoba ;)

0 komentar:

Posting Komentar